1.Jika harddisk terformat
Biasanya,jika harddisk terformat maka hal yang paling dipikirkan adalah bagaimana mengembalikan data yang ada pada harddisk yang terformat tersebut.Dan untuk mengembalikan data yang hilang tersebut disebut recovery. Kalau recovery data saja mudah, tapi kalau recovery sistemnya agak susah ya, kebanyakan harus menggunakan software .Recuva adalah salah satu software yang gratis. Sedangkan yang bayar adalah Get Data Back dan Stellar Phoenix FAT & NTFS. Berdasarkan hasil review beberapa orang dan pengalaman saya software yang berbayar kinerjanya lebih bagus. Tapi Recuva juga ga jelek-jelek amat ko. Cukup mumpuni untuk sebuah software gratis.Cara pakainya, jika data yang hilang gara-gara terhapus/ke-delete langsung di scan pada drive dimana file tersebut berasal. Namun jika hilang gara-gara terformat. Hardisk sakit tersebut sebaiknya dicolok dulu ke komputer lain yang masih sehat walafiat. Setelah itu baru discan di sana.Tetapi memang sering kali ada data yang corrupt dan tidak bisa dikembalikan. Namun biasanya 60-80% bisa dikembalikan. Perlu dicatat semakin lama hardisk yang terformat dibiarkan maka semakin kecil kemungkinan data akan kembali.
2.Jika data di harddisk terkena virus
Virus dapat menghilangkan data yang ada pada harddisk,maka untuk mengatasinya hidden data, kemudian bersihkan semua virus dengan antivirus yang bagus, misalnya kaspersky. setelah semua virus musnah, tampilkan data yang sudah di hidden dengan antivirus lokal misalnya dengan ansav atau smadav.sebaiknya memakai ansav, bisa di download di ansav.com setelah selesai di download, klik plug-ins, pilih hidden revealer, pilih partisi hardisk.
3.Jika partisi pada harddisk hilang atau terhapus
Selain terformat dan terkena virus,harddisk juga bias mengalami partisi,dan untuk mengatasinya kita bias melakukan langkah sebagai berikut.
^Jika sebuah partisi terhapus secara tidak sengaja, maka biarkanlah harddisk itu apa adanya. Harddisk tidak pernah menghapus data atau partisi, sebenarnya adalah harddisk menandai tempat data atau partisi sebagai tempat kosong. Padahal sebenarnya data atau pertisi masih ada didalamnya,hanya saja tidak dapat dibaca oleh operating system karena sudah ditandai kosong.
^ Jangan menyimpan atau menulis apapun di harddisk tersebut,karena ini berakibat harddisk akan menyimpan data baru pada tempat yang telah ditandai kosong tadi,sehingga data atau partisi akan benar-benar hilang. Untuk menghindari operating system menuliskan data dalam harddisk tersebut,silahkan pindahkan harddisk tersebut ke komputer lain sebagai slave drive.
^Selanjutnya, gunakan File Recovery Program untuk mencoba membaca data atau partisi yang hilang.
4.Jika harddisk tidak terdeteksi
Harddisk Tiba tiba tida ke detek memang sering terjadi diantara pengguna komputer,Biasanya harddisktidak ke detek di karenakan kabel Datanya atau kabel IDE nya Kendur,makanya harddisk jadi tidak ke deteksi,Dan selain itu juga kabel IDE atau Kabel Data yang Rusak bisa pula menjadi penyebab Harddisk tidak ke deteksi oleh sistem atau bisa pula emang Harddisknya yang sudah rusak sehingga kaga bakalan ke Deteksi,Nah Kalo udah begini sebaiknya Coba melepaskan kabel IDE dan kemudian pasang kembali,Apabila tidak berhasil coba ganti kabel IDE tersebut dengan yang baru,Dan bila kaga bisa juga terpaksa harddisk harus ganti baru.
5. Jika arddisk lambat mengkases file atau data
Jika terjadi terjadi hal yang demikian,maka salah satu solusinya adalah dengan men-defrag.Disk Defragmenter adalah utility Windows yang mengconsolidasikan file / folder yang mengalami fragmentasi di dalam hard-disk komputer sehingga masing-masing file / folder tersebut menempati suatu space tunggal didalam hard disk / tidak berserakan. Dengan file / folder yang tersimpan rapi ujung ke ujung tanpa mengalami fragmentasi, maka akan dipastikan bahwa proses pembacaan dan penulisan file menjadi lebih cepat.Disamping menjalankan Disk Defragmenter secara regular, dianjurkan dilakukan bulanan
6. Jika harddisk Badsector
Jika hardisk sudah terdeteksi terkena bad sector, maka langkah pertama adalah menyelamatkan data-data penting yang ada, baik di simpan di hardisk lain, di copy ke CD atau lainnya. Dan sebelum mengikuti langkah-langkah dibawah pastikan data-data penting sudah di backup.
Langkah Awal : Coba format drive atau hardisk yang terdapat bad sector dengan format biasa, misalnya melalui klik kanan di Windows Explorer dan pilih format. Terkadang hal ini bisa menghilangkan bad sector.
Jika langlah awal tersebut tidak berhasil maka bisa dicoba beberapa cara dengan beberapa software gratis berikut:
· Easeus Partition Manager,Software gratis ini selain bermanfaat untuk membuat / mengedit partisi hardisk ( tampilan mirip Partition Magic), juga bisa digunakan untuk menghilangkan bad sector. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Jalankan Program Easeus partition Manager
- Pilih drive yang kira-kira ada bad sectornya ( untuk memastikan ada bad sectornya bisa juga di scan melalui easeus ini denganklik kanan drive Pilih menu Advanced > Check Partition )
- Klik kanan, dan pilih Delete
- Ketika muncul informasi, maka pilih “Delete Partition and Delete Data”.
- Kalau sudah selesai, klik menu Apply.
· HDD Low Level Format Tools
Dengan software ini, maka hardisk bisa di format secara mendalam ( di istilahkan low level format). Perlu diperhatikan bahwa dengan low level format, maka semua data di hardisk akan hilang, dan tidak bisa di kembalikan/di recovery lagi. Tetapi cara ini biasanya akan lebih efektif menghilangkan bad sector.
Karena hardisk akan di format seluruhnya, maka hardisk yang akan di proses harus di format di komputer lain ( di lepas dan dipasang komputer lain). Atau jika ada 2 hardisk di komputer, maka hardisk yang tidak berisi windows bisa di format. Berikut langkahnya :
- Jalankan HDD Low Level Format tools
- Pilih Hardisk yang akan di format. Tentu yang tidak berisi sistem operasi windows. Selanjutnya klik Continue.
- Pilih tab “LOW-LEVEL-FORMAT”, dan silahkan dibaca peringatan yang tampil.
- Jika sudah yakin, maka klik “FORMAT THIS DEVICE”, dan tunggu sampai proses selesai. Selain untuk hardisk (SATA< IDE atau SCSI), bisa juga untuk memformat Flashdisk, Flash card dan sejenisnya.
Teknologi pada Harddisk
— Teknologi RAID ? (Redudancy Array of Independent Disk)
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan "RAID Level". Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan.
— NAS (Network Attached Storage)
Network-Attached Storage (NAS) device adalah sebuah sistem penyimpanan yang mempunyai tujuan khusus yaitu untuk diakses dari jauh melalui data network. Klien mengakses NAS melalui RPC ( remote-procedure-call) seperti NFS untuk UNIX atau CIFS untuk Windows. RPC dibawa melalui TCP atau UDP (User Datagram Protocol) dari IP network biasanya dalam local-area network (LAN) yang sama dengan yang membawa semua lalu lintas data ke klien. Unit NAS biasanya diimplementasikan sebagai sebuah RAID array dengan software yang mengimplementasikan interface RPC.
NAS menyediakan jalan yang cocok untuk setiap komputer dalam sebuah LAN untuk saling berbagi pool penyimpanan dengan kemudahan yang sama seperti menamai dan menikmati akses seperti HAS lokal. Umumnya cenderung untuk lebih tidak efisien dan memiliki peforma yang lebih buruk dari penyimpanan direct-attached.
ISCSI adalah protokol NAS terbaru. Protokol ini menggunakan protokol IP network untuk membawa protokol SCSI. Host dapat memperlakukan penyimpanannya seperti direct-attached, tapi storage-nya sendiri dapat berada jauh dari host.
· HAS (Host Attached Storage)
Host-Attached Storage (HAS) adalah pengaksesan storage melalui port M/K lokal. Port-port ini menggunakan beberapa teknologi. PC biasanya menggunakan sebuah arsitektur bus M/K yang bernama IDE atau ATA. Arsitektur ini mendukung maksimal 2 drive per M/K bus. Arsitektur yang lebih baru yang menggunakan simplified cabling adalah SATA. High-end workstation dan server biasanya menggunakan arsitektur M/K yang lebih rumit, seperti SCSI atau fiber channel (FC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar